Alhamdulillah semester 1sudah saya lalui dengan kerja keras. Oh ya, ketika semester 1 saya mendapatkan IPK 3.11, ya meskipun tidak sesuai dengan yang saya inginkan tapi saya bersyukur.
Banyak kejadian yang membuat saya nyaman ketika menjalai masa-masa kuliah pertama saya. Di mulai dari pendaftaran, masa orientasi, awal-awal perkuliahan sampai Ujian Akhir Semester satu. Banyak cerita yang akan saya kenang, terlebih ketika saya mendapatkan kesulitan, dia selalu ada untuk saya. Entah untuk berbincang, diskusi, sampai ke hal-hal yang lebih penting.
Ketika semester 1 saya juga ikut kompetisi, perlombaan juga juga loh. Tapi sayangnya semuanya kalah. Hehehehe.
Dimulai ketika saya mengikuti Lomba Orientering yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta, banyak sekali kategori yang disediakan. Ya sekitar 10 lebih, tapi saya tidak mendapatkan juara. Sedih pasti. Mengingat persiapan yang telah saya lakukan. Perlu teman-teman ketahui bahwa lomba ini merupakan lomba kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 orang. Kelompok saya terdiri dari Saya, Wahyu (teman satu kelas), dan Lina (kakak tingkat), namanya sama dengan si-dia. wkwkw. Lomba itu dilaksanakan selama 3 hari 2 malam. Persaingan dalam lomba itu sangat sengit, ditambah ketika kami harus menyusuri belantara hutan, kalau tidak salah ada 20 kelompok yang mengikuti lomba tersebut. Semua kelompok pastinya ingin menjadi juara, terlebih lagi bagi kelompok saya. Setelah waktu perlombaan selesai, tiba saatnya pengumuman, Betapa kagetnya saya saat itu, ternyata kami tidak mendapatkan juara satupun. Ya itulah cerita saya di lomba orientering.
Lanjut lomba ke 2 yaitu Bisnis Plan Competition.
Lomba ini diselenggarakan oleh UKM KWU, sebelumnya ide ini kami rancang untuk mengikuti PKM. Karena waktu pembuatan proposal yang kurang, akhirnya kami tunda.
Lomba ini terdiri dari saya, Nova Anggraeni ( kakak tingkat ), dan Rofikoh (kakak tingkat). Saya berharap untuk bisa memenangkan lomba bisnis plan ini. tapi ketika giliran tim kami presentasi, ada juri yang menanyakan berapa keuntungan per porsi. Ya kami jawab sesuai proposal yaitu Rp. 300. Dijawab lagi nih sama si Juri. Kalau kamu ambil untungnya 300, kamu akan menjadi pengusaha miskin, paling tidak jika mau berbisnis di bidang makanan keuntungan yang kalian ambil itu 30%-70%.
Dari komentar dewan juri itu, saya sudah menyimpulkan bahwa tim kami pasti tidak akan menang. Dan ternyata terbukti ketika pengumuman tim kami berapa di urutan terbawah dari 10 kontestan yang masuk ke final.
Lanjut ke lomba ke 3 yaitu Datsun Rising Competition.
Lomba ini diakan oleh perusahaan nissan, tema yang sokong dari lomba bisnis plan ini yaitu sosialprenuer. Gila nih, masa anak teknik harus membuat bisnis yang bisa mengatasi masalah sosial. Saya sempat bingung mau membuat bisnis plan apa. Setelah mencari referensi di internet, akhirnya saya memutuskan untuk membuat Rumah Dodol. Ide ini berdasarkan banyaknya sayuran, dan buah yang terdapat di daerah saya yang hanya dijual begitu saja, tanpa adanya sentuhan olahan. Singkat cerita, proposal telah saya kirimkan. Saya sangat berharap jika proposal saya akan lolos ke 100 besar. Tapi apa kata dunia, proposal saya tidak lolos. Mungkin dalam pembuatan proposal saya tidak berkonsultasi dengan dosen wali saya. Tapi saya tidak kawatir. Karena jika kita punya niat untuk menyelesaikan masalah sosial dengan iklhas pasti akan ada jalan.
Itulah pengalaman saya gagal dalam lomba dan kompetisi di semester 1. Semoga bisa menjadi pengalaman saya yang berharga, dan juga pelajaran bagi teman-teman agar bisa lebih sukses dari saya.. AMIN
Banyak kejadian yang membuat saya nyaman ketika menjalai masa-masa kuliah pertama saya. Di mulai dari pendaftaran, masa orientasi, awal-awal perkuliahan sampai Ujian Akhir Semester satu. Banyak cerita yang akan saya kenang, terlebih ketika saya mendapatkan kesulitan, dia selalu ada untuk saya. Entah untuk berbincang, diskusi, sampai ke hal-hal yang lebih penting.
Ketika semester 1 saya juga ikut kompetisi, perlombaan juga juga loh. Tapi sayangnya semuanya kalah. Hehehehe.
Dimulai ketika saya mengikuti Lomba Orientering yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta, banyak sekali kategori yang disediakan. Ya sekitar 10 lebih, tapi saya tidak mendapatkan juara. Sedih pasti. Mengingat persiapan yang telah saya lakukan. Perlu teman-teman ketahui bahwa lomba ini merupakan lomba kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 orang. Kelompok saya terdiri dari Saya, Wahyu (teman satu kelas), dan Lina (kakak tingkat), namanya sama dengan si-dia. wkwkw. Lomba itu dilaksanakan selama 3 hari 2 malam. Persaingan dalam lomba itu sangat sengit, ditambah ketika kami harus menyusuri belantara hutan, kalau tidak salah ada 20 kelompok yang mengikuti lomba tersebut. Semua kelompok pastinya ingin menjadi juara, terlebih lagi bagi kelompok saya. Setelah waktu perlombaan selesai, tiba saatnya pengumuman, Betapa kagetnya saya saat itu, ternyata kami tidak mendapatkan juara satupun. Ya itulah cerita saya di lomba orientering.
Lanjut lomba ke 2 yaitu Bisnis Plan Competition.
Lomba ini diselenggarakan oleh UKM KWU, sebelumnya ide ini kami rancang untuk mengikuti PKM. Karena waktu pembuatan proposal yang kurang, akhirnya kami tunda.
Lomba ini terdiri dari saya, Nova Anggraeni ( kakak tingkat ), dan Rofikoh (kakak tingkat). Saya berharap untuk bisa memenangkan lomba bisnis plan ini. tapi ketika giliran tim kami presentasi, ada juri yang menanyakan berapa keuntungan per porsi. Ya kami jawab sesuai proposal yaitu Rp. 300. Dijawab lagi nih sama si Juri. Kalau kamu ambil untungnya 300, kamu akan menjadi pengusaha miskin, paling tidak jika mau berbisnis di bidang makanan keuntungan yang kalian ambil itu 30%-70%.
Dari komentar dewan juri itu, saya sudah menyimpulkan bahwa tim kami pasti tidak akan menang. Dan ternyata terbukti ketika pengumuman tim kami berapa di urutan terbawah dari 10 kontestan yang masuk ke final.
Lanjut ke lomba ke 3 yaitu Datsun Rising Competition.
Lomba ini diakan oleh perusahaan nissan, tema yang sokong dari lomba bisnis plan ini yaitu sosialprenuer. Gila nih, masa anak teknik harus membuat bisnis yang bisa mengatasi masalah sosial. Saya sempat bingung mau membuat bisnis plan apa. Setelah mencari referensi di internet, akhirnya saya memutuskan untuk membuat Rumah Dodol. Ide ini berdasarkan banyaknya sayuran, dan buah yang terdapat di daerah saya yang hanya dijual begitu saja, tanpa adanya sentuhan olahan. Singkat cerita, proposal telah saya kirimkan. Saya sangat berharap jika proposal saya akan lolos ke 100 besar. Tapi apa kata dunia, proposal saya tidak lolos. Mungkin dalam pembuatan proposal saya tidak berkonsultasi dengan dosen wali saya. Tapi saya tidak kawatir. Karena jika kita punya niat untuk menyelesaikan masalah sosial dengan iklhas pasti akan ada jalan.
Itulah pengalaman saya gagal dalam lomba dan kompetisi di semester 1. Semoga bisa menjadi pengalaman saya yang berharga, dan juga pelajaran bagi teman-teman agar bisa lebih sukses dari saya.. AMIN