Semarang, tepat tanggal 16 februari 2016 saya merenungkan apa yang terjadi dengan saya. Tentang masa sulit yang harus saya lewati sebagai seorang mahasiswa di Polines. Memang jarak rumah saya dengan Polines agak jauh, sekitar 1,5 jam jika ditempuh dengan menggunakan sepeda motor.
Menjadi orang yang hidup sendiri itu menyedihkan. Terlebih jika kita sedang dilanda sakit. Pernah suatu hari saya jatuh sakit, sebelum sakit memang saya berjalan pulang kampung di jam malam sekitar pukul 1 dini hari. Kepulangan saya saat itu untuk menjemput Si Dia yang memang saya daftarkan sebagai peserta Seminar Nasional Kewirausahaan. Terlebih, hari itu juga merupakan final dari lomba Bisnis Plan Competition yang diadakan oleh UKM KWU.
Saya berangkat dari rumah kontrakan sekitar jam 12 malam, sebelum berangkat memang kondisi badan saya turun. Sempat pusing sebelum pulang kerumah, tapi saya pikir jika istirahat sebentar kondisi saya akan pulih. Ketika jam menunjukan pukul 12, saya berangkat yang memang sedari tadi saya telah melakukan persiapan. Hawa dingin ketika melaju di jalan raya sempat membuat saya tidak kuat.
Mau bagaimana lagi, janji harus ditepati. Dalam perjalan saya juga merasakan ngantuk yang agak berat. ketika istirahat di rumah kontrakan, saya hanya tidur 2 jam. Sempat ingin beristirahat untuk memulihkan kondisi badan, tapi saya pikir istirahat ketika sampai akan lebih membuat saya nyaman.
Ketika memasuki daerah mangkang yang memang rawan akan razia polisi dari kendaraan bermotor roda dua, saya melaju dengan pelan-pelan. Dan memang benar, ketika saya melewati daerah mangkang lebih tepatnya di terminal mangkang baru saja selesai razia polisi. Bersyukur saya karena tidak terjaring razia meskipun saya memiliki surat-surat yang lengkap tetapi saya tetap saya takut ketika terjaring razia polisi. Ketika memasuki daerah Kendal, saya mulai merasa lega.
Ketika sampai di daerah Tlahab, saya memutuskan untuk tidur di Masjid, mengingat saya tidak membertahukan kedatangan saya dari keluarga. Ketika sampai di masjid tlahab, sekitar pukul 1:35 saya beres-beres untuk persiapan tidur. Banyak nyamuk yang menghampiri saya, mungkin meraka hanya ingin menghibur saya agar tetap semangat menjemput si Dia. 1:45 saya mulai tidur.
Pukul 5:15 saya terbangun oleh suara bacaan al-qur'an yang memang biasa dinyalakan sebelum waktu subuh tiba. Saya bangun lalu mengambil air wudhu untuk persiapan sholat subuh.
Asholatukhoirumminannaum. . . .. begitulah lantunan adzan ketika subuh menjelang. Begitu menentramkan jiwa, seolah membuat saya lupa akan kondisi saya yang lemah. MAHA BESAR ALLAH yang telah menjadi manusia sebagai khalifah di bumi ini. Ketika Iqomah dilantunkan, saya bersiap untuk melaksanakan sholat jamaah subuh.
Ketika sholat jamaah subuh selesai, saya bergegas untuk bersiap melanjutkan perjalan untuk menjemput si Dia di rumahnya. Sebelum saya berangkat, saya sempat mengirim sms yang berisakan saya sudah meluncur ke rumahnya.
tepat pukul 6 pagi saya sampai di depan rumahnya. Lalu saya ketuk pintu dengan nada yang khas dari saya, dia membuka pintu dan langsung saya mencari tempat tidur untuk rebahan. Dia kaget ketika saya langsung tidur, tanpa mengucapkan salam. Berpikir sejenak dia lalu berkata.
"aA' dari semarang ? Kenapa gak pulang kerumah dulu"
"aA gak bilang sama keluarga kalau mau pulang, lagian gak ada waktu untuk pulang kerumah. Ayo segera berangkat !" Jawab saya yang memang sesuai dengan rencana saya.
Dari rumahnya dia meminta agar dia yang mengendarai motor. Saya ijinkan saja mengingat kondisi saya yang pusing saat itu. Tapi saya bilang berhenti untuk mengisi bensin, saat itulah kami bertukar tempat.
7.15 kami telah sampai di depan gerbang Polines. Saya ajak dia untuk berada di Masjid Polines, untuk meenunggu saya yang akan bersiap ke rumah kontrkan untuk mandi dan bersih-bersih. Pukul 7.30 saya hampiri dia di masjid dan mengajak ke lokasi yang telah ditentukan.
Dia berada di tempat akan dilaksankanya Seminar, dan saya ke tempat dimana lomba Bisnis Plan dilaksankan. Setelah melewati serangkaian acara, tiba saatnya pengumuman pemenang Lomba Bisnis Plan. DAN . . . . . .
Lagi-lagi saya kalah dari sebuah lomba. Apa memang saya yang tidak berbakat untuk mengikuti lomba, atau apalah ?. Biarakan itu menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya.
Berharap saya bisa menjadi JUARA di lomba tersebut, Cukup menjadi Impian saya. Tapi esok nanti saya akan membuktikan bahwa saya BISA.
Menjadi orang yang hidup sendiri itu menyedihkan. Terlebih jika kita sedang dilanda sakit. Pernah suatu hari saya jatuh sakit, sebelum sakit memang saya berjalan pulang kampung di jam malam sekitar pukul 1 dini hari. Kepulangan saya saat itu untuk menjemput Si Dia yang memang saya daftarkan sebagai peserta Seminar Nasional Kewirausahaan. Terlebih, hari itu juga merupakan final dari lomba Bisnis Plan Competition yang diadakan oleh UKM KWU.
Saya berangkat dari rumah kontrakan sekitar jam 12 malam, sebelum berangkat memang kondisi badan saya turun. Sempat pusing sebelum pulang kerumah, tapi saya pikir jika istirahat sebentar kondisi saya akan pulih. Ketika jam menunjukan pukul 12, saya berangkat yang memang sedari tadi saya telah melakukan persiapan. Hawa dingin ketika melaju di jalan raya sempat membuat saya tidak kuat.
Mau bagaimana lagi, janji harus ditepati. Dalam perjalan saya juga merasakan ngantuk yang agak berat. ketika istirahat di rumah kontrakan, saya hanya tidur 2 jam. Sempat ingin beristirahat untuk memulihkan kondisi badan, tapi saya pikir istirahat ketika sampai akan lebih membuat saya nyaman.
Ketika memasuki daerah mangkang yang memang rawan akan razia polisi dari kendaraan bermotor roda dua, saya melaju dengan pelan-pelan. Dan memang benar, ketika saya melewati daerah mangkang lebih tepatnya di terminal mangkang baru saja selesai razia polisi. Bersyukur saya karena tidak terjaring razia meskipun saya memiliki surat-surat yang lengkap tetapi saya tetap saya takut ketika terjaring razia polisi. Ketika memasuki daerah Kendal, saya mulai merasa lega.
Ketika sampai di daerah Tlahab, saya memutuskan untuk tidur di Masjid, mengingat saya tidak membertahukan kedatangan saya dari keluarga. Ketika sampai di masjid tlahab, sekitar pukul 1:35 saya beres-beres untuk persiapan tidur. Banyak nyamuk yang menghampiri saya, mungkin meraka hanya ingin menghibur saya agar tetap semangat menjemput si Dia. 1:45 saya mulai tidur.
Pukul 5:15 saya terbangun oleh suara bacaan al-qur'an yang memang biasa dinyalakan sebelum waktu subuh tiba. Saya bangun lalu mengambil air wudhu untuk persiapan sholat subuh.
Asholatukhoirumminannaum. . . .. begitulah lantunan adzan ketika subuh menjelang. Begitu menentramkan jiwa, seolah membuat saya lupa akan kondisi saya yang lemah. MAHA BESAR ALLAH yang telah menjadi manusia sebagai khalifah di bumi ini. Ketika Iqomah dilantunkan, saya bersiap untuk melaksanakan sholat jamaah subuh.
Ketika sholat jamaah subuh selesai, saya bergegas untuk bersiap melanjutkan perjalan untuk menjemput si Dia di rumahnya. Sebelum saya berangkat, saya sempat mengirim sms yang berisakan saya sudah meluncur ke rumahnya.
tepat pukul 6 pagi saya sampai di depan rumahnya. Lalu saya ketuk pintu dengan nada yang khas dari saya, dia membuka pintu dan langsung saya mencari tempat tidur untuk rebahan. Dia kaget ketika saya langsung tidur, tanpa mengucapkan salam. Berpikir sejenak dia lalu berkata.
"aA' dari semarang ? Kenapa gak pulang kerumah dulu"
"aA gak bilang sama keluarga kalau mau pulang, lagian gak ada waktu untuk pulang kerumah. Ayo segera berangkat !" Jawab saya yang memang sesuai dengan rencana saya.
Dari rumahnya dia meminta agar dia yang mengendarai motor. Saya ijinkan saja mengingat kondisi saya yang pusing saat itu. Tapi saya bilang berhenti untuk mengisi bensin, saat itulah kami bertukar tempat.
7.15 kami telah sampai di depan gerbang Polines. Saya ajak dia untuk berada di Masjid Polines, untuk meenunggu saya yang akan bersiap ke rumah kontrkan untuk mandi dan bersih-bersih. Pukul 7.30 saya hampiri dia di masjid dan mengajak ke lokasi yang telah ditentukan.
Dia berada di tempat akan dilaksankanya Seminar, dan saya ke tempat dimana lomba Bisnis Plan dilaksankan. Setelah melewati serangkaian acara, tiba saatnya pengumuman pemenang Lomba Bisnis Plan. DAN . . . . . .
Lagi-lagi saya kalah dari sebuah lomba. Apa memang saya yang tidak berbakat untuk mengikuti lomba, atau apalah ?. Biarakan itu menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya.
Berharap saya bisa menjadi JUARA di lomba tersebut, Cukup menjadi Impian saya. Tapi esok nanti saya akan membuktikan bahwa saya BISA.